Program Sekolah Penggerak (PSP) adalah upaya untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila. Program sekolah penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (Literasi dan Numerasi) dan Karakter, diawali dengan SDM yang unggul (Kepala Sekolah dan Guru). Program akan dilakukan bertahap dan terintegrasi dengan ekosistem. Sekolah yang telah lulus dan terpilih melalui Kepala Sekolahnya akan melakukan pelatihan yang bernama Pengembangan Komite Pembelajaran (PKP), dimana pesertanya adalah Kepala sekolah, guru, dan pengawas pembina. Nantinya pengawas-pengawas dari provinsi seperti dari unsur Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) dan Balai Guru Penggerak (BGP) juga menjadi mitra dari pelaksanaan Sekolah Penggerak dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar di sekolah.
SMP Amanah yang terpilih menjadi sekolah penggerak telah melaksanakan Pelatihan Komite Pembelajaran mulai tanggal 10 Mei s.d. 13 Juni 2022 melalui moda daring aplikasi Gmeet dan Zoom setiap harinya mulai pukul 07.30-12.00. Pelatihan ini dilaksanakan sebelum tahun pelajaran 2022/2023 dimulai sehingga Kepala Sekolah dan Guru mampu memahami Kurikulum Merdeka dan Paradigma Baru proses pembelajaran dengan lebih baik. Setelahnya Kepala Sekolah diharapkan mampu menyusun perencanaan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan berbasis data. Pelatihan ini seluruhnya difasilitasi oleh BGP dengan Dr. Irawan sebagai fasilitator dan Edo Dethan dari P4TK sebagai moderator. Pelatihan berlangsung dengan memanfaatkan media Learning Management System (LMS) serta micro learning dengan Platform Merdeka Mengajar (PMM).

SMP Amanah sebagai sekolah penggerak saat ini terus mengembangkan diri sesuai dengan pelatihan yang telah dilalui (PKP). SMP Amanah fokus dalam mengembangkan mutu pendidikan dalam kurun 3 tahun diantaranya berupa digitalisasi sekolah, pencapaian profil pelajar pancasila, perencanaan berbasis data, meningkatnya kompetensi kepala sekolah dan guru, pembelajaran dengan paradigma baru, pendampingan intensif dari pemerintah (Kemdikbud, Disdik, BPMP, dan BGP), sehingga nantinya menjadi katalis perubahan bagi sekolah lainnya.